DEFINISI IOT
Untuk memahami
definisi dari Internet of Things dapat dilihat dari gabungan dari 2 kata yakni
"Internet" dan "Things". Dimana "Internet"
sendiri didefinisikan sebagai sebuah jaringan komputer yang menggunakan
protokol-protokol internet (TCP/IP) yang digunakan untuk berkomunikasi dan
berbagi informasi dalam lingkup tertentu. Sementara "Things" dapat
diartikan sebagai objek-objek dari dunia fisik yang diambil melalui sensor-sensor
yang kemudian dikirim melalui Internet. Namun, dari hasil objek yang telah
dikirimkan masih memerlukan penyajian ulang yang diharapkan dapat lebih mudah
dimengerti oleh stack holder. Untuk mempermudah model penyimpanan dan
pertukaran informasi diperlukan adanya Teknologi Semantic. Oleh karena itu
untuk mewujudkan Internet of Things diperlukan 3 komponen pendukung yakni
Internet, Things dan Semantic.
Selain itu,
Kevin Ashton, seorang visioner teknologi dan pencipta istilah Internet of
Things, menyampaikan definisi berikut dalam e-book berjudul “Making Sense of
IoT”: “Pengertian ‘Internet of Things’ adalah sensor-sensor yang terhubung ke
internet dan berperilaku seperti internet dengan membuat koneksi-koneksi
terbuka setiap saat, serta berbagi data secara bebas dan memungkinkan
aplikasi-aplikasi yang tidak terduga, sehingga komputer-komputer dapat memahami
dunia di sekitar mereka dan menjadi bagian dari kehidupan manusia.”
Gambar berikut menggambarkan
mengenai konsep utama, teknologi dan standarisasi dari paradigma Internet of
Things.
Sudut Pandang Teknik IoT
Gambar dibawah
ini menggambarkan mengenai sudut pandang teknik dari Internet of Things. Objek
fisik (physical things) dapat direpresentasikan dalam dunia informasi
(information world) melalui satu atau lebih objek virtual (virtual things).
Tetapi objek virtual dapat berdiri sendiri tanpa adanya pemetaan (mapping)
dengan objek fisik. Sebuah perangkat (device) adalah sebuah peralatan yang
memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan beberapa kemampuan tambahan ( sensing,
actuation, data capture, data storage and data processing). Dimana sebuah
perangkat nantinya akan mengambil informasi-informasi yang dibutuhkan dan menyajikannya
sebagai sebuah informasi serta mengirimkannya untuk pengolahan selanjutnya.
namun demikian ada juga perangkat yang langsung dapat mengolahnya berdasarkan
informasi dan komunikasi yang diterima.
Komunikasi antar
perangkat (communication between devices): perangkat mampu berkomunikasi
melalui sebuah jaringan komunikasi melewati sebuah gateway (kasus A),
berkomunikasi tanpa melewati gateway (kasus B) atau secara langsung (direct)
atau ad-hoc (kasus C) atau komunikasi antar keduanya.
Karakteristik
IOT (Sensing, Actuation)
1. Sensor:
Sensor adalah
sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan fisik atau
kimia. Variabel keluaran dari sensor yang diubah menjadi besaran listrik
disebut Transduser.
Pada saat ini,
sensor tersebut telah dibuat dengan ukuran sangat kecil dengan orde nanometer.
Ukuran yang sangat kecil ini sangat memudahkan pemakaian dan menghemat energi.
2. Aktuator
Aktuator adalah sebuah peralatan mekanis untuk
menggerakkan atau mengontrol sebuah mekanisme atau sistem. Aktuator diaktifkan
dengan menggunakan lengan mekanis yang biasanya digerakkan oleh motor listrik,
yang dikendalikan oleh media pengontrol otomatis yang terprogram di antaranya
mikrokontroler. Aktuator adalah elemen yang mengkonversikan besaran listrik
analog menjadi besaran lainnya misalnya kecepatan putaran dan merupakan
perangkat elektromagnetik yang menghasilkan daya gerakan sehingga dapat menghasilkan
gerakan pada robot. Untuk meningkatkan tenaga mekanik aktuator ini dapat
dipasang sistem gearbox. Aktuator dapat melakukan hal tertentu setelah mendapat
perintah dari kontroller. Misalnya pada suatu robot pencari cahaya, jika
terdapat cahaya, maka sensor akan memberikan informasi pada kontroller yang
kemudian akan memerintah pada aktuator untuk bergerak mendekati arah sumber
cahaya.
•
Aktuator dalam perspektif kontrol dapat
dikatakan sebagai :
Aktuator : Pintu kendali ke sistem
Aktuator :
Pengubah sinyal listrik menjadi besaran mekanik Batasan aktuator riil : Sinyal
kemudi terkesil, saturasi.
•
Fungsi aktuator adalah sebagai berikut.
Penghasil gerakan
Gerakan
rotasi dan translasi
•
Jenis tenaga penggerak pada aktuator
Aktuator tenaga elektris, biasanya digunakan solenoid, motor
arus searah (Mesin DC).
Sifat mudah diatur dengan torsi kecil sampai sedang
Aktuator tenaga hidrolik, torsi yang besar konstruksinya
sukar.
Aktuator tenaga pneumatik, sukar dikendalikan.
Aktuator lainnya: piezoelectric, magnetic, ultra sound.
•
Tipe aktuator elektrik adalah sebagai berikut:
Solenoid.
Motor stepper.
Motor DC.
Brushless DC-motors.
Motor Induksi.
Motor Sinkron.
•
Keunggulan aktuator elektrik adalah sebagai
berikut:
Mudah dalam pengontrolan
Mulai dari mW sampai MW.
Berkecepatan tinggi, 1000 – 10.000 rpm.
Banyak macamnya.
Akurasi tinggi
Torsi ideal untuk pergerakan.
Efisiensi tinggi
Implementasi
IoT
Mesin dibuat agar pekerjaan
manusia menjadi lebih mudah, pada awalnya mesin dibuat hanya untuk membantu
manusia dan dioperasikan secara manual, lambat laun mesin bisa berjalan sendiri
(otomatis), tetapi dalam perkembangannya pemanfaatan mesin sebagai alat dalam
sebuah sistem akan menemui kendala jika sudah menyangkut jarak dan waktu. Dengan
jarak yang begitu jauh maka mesin tidak akan bisa menginteraksi dengan mesin
yang lain, untuk mengatasi hal inilah diterapkan gagasan internet of things
dimana semua mesin dengan pengenal IP address dapat menggunakan jaringan
internet sebagai media komunikasi (Saling bertukar data.
1. Implementasi
IoT Dalam Bidang Keamanan di zaman yang canggih ini hampir semua perangkat yang
terpasang di sebuah infrastruktur komplek menggunakan bantuan perangkat IoT
untuk mengatur kinerja dari sistem yang
ada. misalnya kita sering lihat ada banyak kamera di jalanan sedangkan ruang
kontrol dari perangkat itu entah ada dimana, dalam skenario seperti ini untuk
menghubungkan ruang kontrol dan kamera diperlukan jaringan internet, perangkat
di ruang kontrol dan kamera itu sendiri menggunakan IP address sebagai pengenal
unik sehingga antar perangkat dapat saling bertukar informasi.
2. Implementasi
IoT Dalam Bidang Property
Dalam sebuah gedung pencakar langit
tentu ada banyak perangkat yang dikendalikan oleh komputer seperti eskalator,
sistem pendingin gedung, sistem keamanan, CCTV, sistem administrasi,
kelistrikan, instalasi saluran air dan gas dan lain sebagainya. Untuk mendapat
informasi dan memonitor dari berbagai sistem yang terpasang di gedung tersebut
pasti akan terpasang banyak sekali sensor yang dibuat dengan fungsi tertentu,
dari sensor inilah yang nantinya akan mengoleksi data dan dikirim ke komputer
untuk diproses dan diolah menjadi sebuah informasi terpadu tentang kondisi dari
gedung tersebut. Server gedung ini nantinya dapat diakses dari manapun dengan
bantuan koneksi internet. Jadi sebuah perusahaan real estate dapat memonitor
semua aset yang dia miliki dari sebuah layar komputer dengan bantuan koneksi
internet. Ini hanya contoh kecil saja dari implementasi IoT. Ketika rumah telah
dipasang sistem keamanan terpadu dan controller serta sensor untuk kelistrikan
air dll, dan kondisi rumah dapat diakses dan diatur melalui komputer atau
smartphone maka bisa dikatakan rumah tersebut sudah menjadi bagian dari
internet of things.
3. Implementasi
IoT dalam bidang Medis
Penggunaan RFID dan NFC tag yang
dipasang pada perangkat medis untuk memudahkan pengelolaan dan maintenance
alat. Cukup dengan scan maka informasi tentang alat tersebut muncul, pemasangan
sensor detak jantung dan sensor yang lain pada pasien yang terhubung ke ruang
pusat kontrol untuk memonitor keadaan pasien secara otomatis dan memberikan
peringatan jika terjadi hal buruk, sistem pembayaran rumah sakit dll.
Kelebihan/keuntungan menggunakan
Perangkat IoT
ada banyak manfaat dan
kemudahan ketika suatu sistem di dunia
nyata menggunakan perangkat IoT diantaranya :
1. Data
Semakin banyak informsi yang diperoleh,
semakin mudah untuk menentukan tindakan yang tepat berdasar data yang ada.
Dengan bantuan komputer dan algoritma program kita tidak perlu mengecek data
dan mensortir satu per satu, biarkan mesin yang melakukannya sesuai algoritma
yang kita inginkan, selain cepat juga agar akurat.
2. Tracking
Dalam sistem
inventory dengan bantuan komputer akan sangat mudah untuk mengecek persediaan,
lokasi dan kualitas barang sehingga memudahkan kita untuk melakukan pengelolaan
sehingga tidak ada kasus kehabisan barang karena lalai dalam pengecekan jika
dilakukan secara manual.
3. Waktu
Dengan bantuan sistem komputer yang
telah diprogram sebelumnya untuk mengolah informasi tertentu dan melakukan
tindakan sesuai yang telah diprogram kan maka proses analisa dan pengambilan
keputusan berdasar data yang besar akan sangat cepat. Tidak bisa dibayangkan
jika hal ini dilakukan secara manual tanpa bantuan mesin.
4. Biaya
Tidak bisa dipungkiri, penggunaan tenaga
manusia yang terbatas kemampuannya yang berakibat diperlukan banyak tenaga
manusia untuk melakukan pekerjaan yang berat. Dengan bantuan mesin yang
kemampuannya dapat diatur dan dapat menggantikan pekerjaan manusia, manusia
tidak perlu melakukan hal berat dan rumit di jaman sekarang, cukup dengan
menjadi operator mesin saja. Dari sini terlihat bahwa biaya untuk menggaji
karyawan lebih sedikit karena sudah digantikan oleh mesin.
Kekurangan/Resiko
menggunakan Perangkat IoT
Dibalik kemudahan dan kecanggihan
yang tersaji ketika menggunakan perangkat IoT ada beberapa resiko yang perlu
kamu ketahui diantaranya
1.
Compatibility
Tidak ada standarisasi penggunaan sensor
seperti penggunaan USB, ketika sebuah
sistem dengan IoT device mengalami kerusakan maka harus membeli di vendor yang sama untuk menggantinya.
2.
Complexity
Dibalik kemudahan yang disajikan, disana ada
sebuah IoT module yang dirangkai secara
kompleks untuk menerima dan mengolah informasi, alat tersebut memerlukan tenaga ahli untuk merawat secara
berkala agar sistem tetap berjalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar